if something is wrong, fix it if you can. But train yourself not to worry. Worry never fixes anything

Everyone has beauty, but not Everyone can see

Translate

Tuesday, August 5, 2014

'Ficus Benjamina' bertengger di puncak nisan tua Kuburan Belanda, Kebun Raya Bogor.


Jika anda berkunjung ke Kebun Raya Bogor, menikmati keindahan pepohonan dan tumbuhan yang menghijau bersama keluarga, nah di salah satu sudut, tersembunyi di antara rumpun bambu yang rapat dan tebal, anda akan menemukan Kompleks Kuburan Kuno.



Itulah Kompleks Pemakaman Belanda.
Suasana magis sangat terasa di sana, karena memang bangunan tua tersebut meninggalkan seribu cerita masa lalu yang sarat makna, di dukung pula oleh keadaan sekeliling yang sunyi dan hening.
Ternyata Kompleks Kuburan Tua itu sendiri telah ada lama sebelum Kebun Raya Bogor didirikan.
Kebun Raya Bogor berdiri pada tahun 1817, sementara kuburan tertua di kompleks tersebut adalah milik Cornelis Potmans, seorang ahli kimia Belanda yang di kuburkan pada tahun 1784.
Terdapat kurang lebih 42 kuburan di kompleks tersebut, namun hanya 38 yang teridentifikasi, sisanya batu nisan tanpa nama.
Dengan dikelilingi pagar tembok setinggi kurang lebih satu meter, udara yang lembab dan keheningan, Kompleks Kuburan tersebut semakin menarik perhatian saya.
Tapi sebenarnya ada satu hal kecil yang diam-diam mencuri  perhatian saya, yaitu keberadaan Ficus Benyamina atau yang lebih dikenal dengan Pohon Beringin di puncak salah satu Batu Nisan yang terbesar dan tertinggi.
Mungkin saja sosok pohon beringin kecil yang menancapkan akarnya di sela-sela batu nisan itu luput dari perhatian, kalah pamor dari makam yang berumur lebih dari se-abad.


Makam tersebut adalah milik Ary Prins, seorang ahli hukum yang meninggal di Jakarta pada 28 Januari 1867. Ary Prins dulunya adalah Ketua Parlemen Hindia Belanda dan pernah menjadi pejabat sementara Gubernur Hindia Belanda sebanyak dua kali. Mengapa pohon beringin itu memilih tempat yang paling tinggi ?


Pohon Beringin kecil itu berada di puncak, seolah penjaga / kuncen tak resmi Kompleks tersebut. Walaupun tak ada yang tahu pasti sejak kapan dia berada disana. Belakangan saya mendapat informasi telah beberapa kali petugas kebersihan mencoba memangkasnya, tetapi tidak berhasil membabat habis pohon tersebut. Dia berhasil tumbuh lagi.
Yach.. memang posisinya agak lumayan tinggi , jauh dari tangan manusia, terlebih akarnya telah menancap kuat ke dalam bangunan Nisan tersebut.

Mungkin nanti jika anda berkunjung ke Kebun Raya Bogor, dan ada di depan Kompleks Kuburan Belanda tersebut, anda pun bisa melihatnya... dan merasa takjub sama seperti saya. Betapa sebatang pohon yang sebenarnya terkenal sebagai pohon tua, pohon besar, tapi memulai fase awal hidup dari lambang kematian.
Ada banyak falsafah hidup positif yang dapat kita ambil dari sesosok kecil Ficus Benyamina di Puncak batu Nisan tersebut.

Bogor

3 comments:

  1. Ada kuntilanak di pohon bambu sekitar makam belanda kebun raya bogor

    ReplyDelete
  2. artikel menarik, komentar juga ya ke blog saya www.belajarbahasaasing.com

    ReplyDelete

"http://divine-music.info/musicfiles/Owl City - Fireflies(1)(1).swf"